Tiktok merupakan salah satu aplikasi yang didirikan oleh seorang bernama Zhang Yiming memberitahu kepada karyawannya bahwa penjualan paksa platformnya ke perusahaan Microsoft adalah karena tujuan pemerintah Amerika Serikat untuk melarang. Dalam sebuah surat kepada karyawannya, Zhang yiming juga menuliskan bahwa penjualan memang merupakan salah satu bagian dari proses hukum. Dan untuk aplikasi Tiktok tidak memiliki pilihan lain selain mematuhi aturan yang ada.

“Fokus masalahnya bukanlah berada pada keputusan untuk memaksa penjualan bisnis yang ada pada aplikasi TikTok ke perusahaan Amerika Serikat dengan alasan keamanan nasional,” ucap tulis Zhang dalam memo kepada karyawannya. Dia juga menambahkan keputusan itu, karena sebenarnya adanya tidak persetujuan bagi perusahaannya, tetapi ia juga mengerti ini terjadi di bawah kerangka hukum dan harus mematuhi setiap hukum pasar tempat aplikasi TikTok ini beroperasi. Tetapi, Zhang Yiming menyebutkan keputusan tersebut merupakan salah satu tujuan dari pemerintah negara Amerika Serikat yang adalah larangan bahkan lebih.

Zhang Yiming mengatakan kepada karyawannya bahwa lingkungan yang kompleks saat ini menghadirkan berbagai tantangan bagi perusahaan, tetapi koleganya telah bekerja lembur dan siaga bahkan selama 24 jam sehari untuk mencoba dan serta menyelesaikan konflik yang ada dengan pemerintah negara Amerika Serikat.

“Di negara-negara, seperti negara Amerika Serikat, dalam lingkungan saat ini beberapa politisi telah dengan paksa menyerang negara Tiongkok, dan pada gilirannya, perusahaan-perusahaan negara Tiongkok membuat sulit keadaan untuk memiliki percakapan yang bijaksana dan bernuansa situasi yang kompleks,” ucap lanjutnya.

Aplikasi TikTok saat ini sedang dalam pembicaraan pembelian oleh Microsoft. Presiden Amerika Serikat, yaitu Donald Trump sebelumnya memberikan ultimatum bahwa kesepakatan harus diselesaikan paling lambat pada tanggal 15 September 2020. Jika tidak, Presiden Amerika Serikat, yaitu Presiden Donald Trump akan memblokir aplikasi TikTok tersebut.

Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan negara Amerika Serikat sedang dalam upaya meningkatkan pembersihan sejumlah aplikasi dari negara China yang “tidak dapat dipercaya” dari jaringan digital negara Amerika Serikat. Aplikasi tikTok dan WeChat sekarang ini dinilai sebagai ancaman yang signifikan di negara Amerika Serikat.

Presiden Donald Trump juga telah mengatakan Pemerintah Amerika Serikat harus menerima porsi uang dalam kesepakatan akuisisi TikTok-Microsoft.

TikTok bukanlah satu-satunya aplikasi yang mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat tersebut. Menteri Luar Negeri yaitu Mike Pompeo juga mengatakan bahwa mereka juga sedang mempertimbangkan untuk membatasi platform perpesanan populer asal Tiongkok yakni aplikasi WeChat.

“Perusahaan-perusahaan software Tiongkok seperti SBOBET88 BOLA ini juga melakukan bisnis di negara Amerika Serikat, apakah itu aplikasi TikTok atau WeChat memberikan data secara langsung kepada Partai Komunis Tiongkok, aparat keamanan nasional mereka,” katanya dalam sebuah wawancara.

Melalui menteri luar negeri Amerikaa Serikat, yaitu Mike Pompoe juga menyatakan negara Amerika Serikat kini sedang melakukan program “jaringan bersih”. Ia juga menambahkan akan fokus pada lima area, termasuk langkah mencegah beredarnya banyak macam aplikasi dan sejumlah perusahaan telekomunikasi asal negara China.

Seluruh tesis Internet adalah data yang harus mengalir bebas melintasi perbatasan, ucap katanya.

“Jika kalian menindas dan bertindak sebagai seorang nasionalis, Internet akan semakin terpecah.” Mr Webster mengatakan perusahaan teknologi besar negara Amerika Serikat dapat menghadapi konsekuensi dari apa yang mungkin dilihat sebagai “pengambilalihan” TikTok.

“Ini bisa sangat mahal jika salah satu dari perusahaan (AS) ini terpaksa melepaskan sebagian dari operasinya,” ucap katanya.